Menyelamatkan Anak dari Fenomena Budak Jola-Jola
Belakangan muncul sebuah fenomena baru di Palembang
dan beberapa wilayah yang ada di Sumatera Selatan. Semakin ke sini, fenomena
itu semakin santer terdengar. Fenomena budak jola-jola, namanya. Sebutan
budak jola-jola semakin tren saat ini, bilamana ada seorang anak atau komunitas
anak melakukan perbuatan negatif atau menyimpang di masyarakat, maka akan
langsung dicap sebagai budak jola-jola. Biasanya usia budak jola-jola mulai
dari anak-anak hingga remaja.
Dalam bahasa keseharian Palembang, budak memiliki arti anak.
Sedangkan jola-jola menurut Dianaeka Sari, salah seorang guru Bahasa Indonesia
di Palembang berarti sok atau banyak gaya.
Kegiatan budak
jola-jola itu sendiri identik dengan mengisap lem, berpakaian ala anak funk, mencoret dinding di tempat umum,
merokok layaknya orang dewasa, bahkan terlibat begal atau tawuran. Cabe-cabean
dan terong-terongan pun tidak luput dari sebutan budak jola-jola.
Budak jola-jola Pengisap Lem Sumber; di sini |
Anehnya, sebagai kota tempat diselenggarakannya Asian Games
2018, justru kemunculan budak jola-jola di Palembang makin meresahkan
masyarakat. Terbukti, masih ditemukan dua orang anak di bawah umur yang
mengisap lem di kawasan Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang
(18/07/2018). Atau, masih ada kawanan begal yang beroperasi hingga menewaskan
seorang pelajar di kawasan Lebong Siarang, Palembang (9/7/2018).
Kemudian, pihak kepolisian atau Satpol PP langsung menangani
kasus-kasus ini. Kasus begal, misalnya. Tanpa menunggu lama, polisi mendapatkan
para pelaku begal. Jumlahnya ada belasan orang. Di luar nalar, beberapa
pelakunya masih anak-anak. Pihak kepolisian, Satpol PP, dan dinas sosial pun tidak
tinggal diam. Mendekati pelaksanaan Asian Games 2018 yang tinggal menghitung
hari, razia semakin rutin digelar. Bukan hanya memberantas preman, pengemis,
dan gelandangan saja, tetapi siapa pun yang dapat menganggu ketertiban di
tengah masyarakat, termasuk merazia budak jola-jola.
Reminiscent
of Cultural Heritage
Sebenarnya mengandalkan kepolisian saja dalam mencegah
munculnya budak jola-jola tidaklah cukup. Perlu adanya penguatan peran dari
pelbagai pihak, terutama keluarga. Sehingga anak atau keponakan kita tidak
terjerumus menjadi pribadi yang menyimpang. Sejatinya keluarga adalah tempat
kali pertama pendidikan dimulai. Oleh karena itu, orangtua harus mampu
menjadikan rumah sebagai tempat edukasi, komunikasi, perlindungan, dan
penyemaian kasih sayang.
Sayangnya, sebagian orangtua pada masa kini teracuni dengan
hal-hal yang serba praktis. Misal saja, saat hari libur tiba, orangtua lebih
memilih mengajak anaknya bermain ke wahana permainan atau jalan-jalan ke tempat
keramaian. Sebenarnya tidak salah dengan cara ini. Tetapi, alangkah baiknya
orangtua sesekali mengedukasi dan mengajak anak bermain permainan tradisional. Mengingat zaman
kini, beragam jenis permainan tradisional sudah jarang dimainkan oleh anak-anak
generasi millenial. Dengan begitu, orangtua dapat mengingatkan kembali warisan
budaya kepada anak.
Salah Satu Permainan Tradisional Indonesia Sumber; di sini |
Menurut Ashibly (2003), permainan tradisional itu termasuk (1)
cerita rakyat dan puisi rakyat, (2) lagu-lagu rakyat dan musik instrumen
tradisional, (3) tarian-tarian rakyat dan permainan tradisional, dan (4) hasil
seni. Beranjak dari kategori tersebut, tidak ada alasan bagi orangtua lupa
dengan permainan tradisional. Banyak cara yang ditempuh oleh orangtua untuk
mengingatkan kembali permainan tradisional kepada sang anak. Orangtua bisa
mengulik informasi dari para sesepuh terdahulu yang masih hidup atau mencari
informasi di dunia maya. Atau opsi lain, saat kumpul keluarga atau komunitas,
orangtua bisa saling bertukar info tentang permainan tradisional.
Sejatinya pula permainan tradisional memiliki banyak
manfaat. Di dalamnya ada aktivitas fisik bersifat positif yang membuat anak
dapat aktif bergerak. Sehingga mampu merangsang pertumbuhan otak dan otot.
Menariknya lagi, permainan tradisional dapat membentuk karakter anak-anak
menjadi lebih baik. Anak-anak diajarkan bersikap positif, saling mengenal,
mengatur strategi, bekerja sama, bertanggung jawab, bersosialisasi, berkomunikasi,
berkreativitas, menjunjung tinggi sportivitas, dan karakter lainnya.
Permainan Kucing dan Tikus Sumber; di sini |
Ketika semua orangtua membantu mengingatkan kembali
permainan tradisional ke anak atau apapun itu yang berkaitan dengan adat
istiadat atau budaya bangsa asli Indonesia, maka setidaknya ini adalah langkah
nyata menjaga warisan budaya agar tidak luntur. Meskipun di lain sisi gempuran
permainan berbasis teknologi terus bermunculan. Selain itu juga, kegiatan
positif ini diharapkan dapat membentuk karakter anak ke arah yang lebih baik.
Sehingga karakter tersebut bisa menjadi landasan anak-anak dalam menjalankan
kehidupan di mana saja berada, terutama di lingkungan sekolah.
Parental Engagement
Berikutnya, orangtua wajib hukumnya mengawasi anak-anak
dalam menggunakan gadget alias gawai. Begitu juga dengan soal tontonan
di layar kaca. Saat ini gawai bak mata uang logam – memiliki dua sisi yang
berbeda. Jangan sampai orangtua kecolongan jika sang anak meniru sisi
negatif dari apa yang ia lihat dari gawai dan televisi.
Sudah banyak contohnya. Di Bogor, 6 bocah SD melecehkan
seorang anak gadis karena pengaruh video porno yang ditontonnya melalui gawai (Feb, 2018). Sementara beberapa bulan yang lalu, heboh beredar
video anak-anak SD merokok di jam istirahat di lingkungan sekolah. Atau yang
sangat memprihatinkan, di Bandung, seorang anak SD membunuh temannya di sekolah
akibat menonton acara banting-membanting tubuh di televisi. Ironis!
Pelakunya adalah anak-anak dan peristiwanya ada yang terjadi di lingkungan sekolah.
Orangtua mengikuti rapat di sekolah Sumber; di sini |
Untuk itu, membangun komunikasi secara intens kepada guru
adalah cara yang ampuh dilakukan oleh orangtua. Dengan demikian, orangtua dapat
mengetahui sejauh mana perkembangan anaknya di sekolah. Di Finlandia, misalnya.
Negara yang beribukota di Helsinki tersebut menerapkan sistem Parental
Engagement. Dimana, orangtua siswa terlibat dalam pendidikan anak di
sekolah. Tidak mengherankan jika pada level dunia, sektor pendidikan Finlandia
menjadi salah satu yang terbaik.
Cara di atas sebaiknya ditiru oleh orangtua di Indonesia, terutama bagi yang belum mempraktikkannya. Pelibatan orangtua di sekolah bisa dilakukan dengan mengikuti rapat dan diskusi sekolah. Rapat atau diskusi tersebut bisa membicarakan banyak hal, mulai dari komite sekolah, pembentukan kurikulum sekolah, dan lain-lain. Alternatif lain, orangtua dapat melibatkan diri dalam acara pengajian, outbound, dan parenting day yang digelar setiap sebulan sekali atau per periode secara bergiliran. Tentunya kegiatan ini diisi berdasarkan atas inisiatif orangtua dan kepala sekolah atau guru.
Cara di atas sebaiknya ditiru oleh orangtua di Indonesia, terutama bagi yang belum mempraktikkannya. Pelibatan orangtua di sekolah bisa dilakukan dengan mengikuti rapat dan diskusi sekolah. Rapat atau diskusi tersebut bisa membicarakan banyak hal, mulai dari komite sekolah, pembentukan kurikulum sekolah, dan lain-lain. Alternatif lain, orangtua dapat melibatkan diri dalam acara pengajian, outbound, dan parenting day yang digelar setiap sebulan sekali atau per periode secara bergiliran. Tentunya kegiatan ini diisi berdasarkan atas inisiatif orangtua dan kepala sekolah atau guru.
Orangtua mengikuti outbound bersama guru Sumber; di sini |
Berikutnya, pelibatan orangtua di sekolah pada era saat ini
bisa dibuktikan dengan membentuk grup di media sosial antara guru dan para wali
murid. Sehingga cara yang dinilai kekinian ini memiliki manfaat yang baik.
Orangtua dapat mengetahui langsung kegiatan, kondisi, dan perilaku anak di
sekolah.
Sharing is Caring
Selanjutnya para keluarga yang berada di sebuah kumpulan
Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW), kemudian ada baiknya melakukan
sharing is caring. Kegiatan ini dirasa dapat memengaruhi mental positif
para anak di tengah zaman yang mana anak-anak lebih cenderung menggemari apa
yang ia lihat dari televisi atau gawai. Bagi kepala kelurga yang memiliki anak
usia sekolah, DIWAJIBKAN untuk terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini semacam berbagi motivasi kepada anak-anak di
ruang terbuka secara berkala. Pembicaranya merupakan sosok yang dapat
memberikan inspirasi pada kehidupan anak, seperti dokter, pemain bola, pemuka
agama, pengusaha sukses, mahasiswa berprestasi, polisi, dan profesi
lainnya. Saat kegiatan ini dilakukan, sebisa mungkin orangtua
mengikutsertakan anaknya.
Seorang mahasiswa memberikan motivasi ttg kesehatan kepada anak Sumber; di sini |
Selain menambah ilmu pengetahuan, anak dapat meneladani
karakter baik yang ada pada diri motivator. Sehingga anak tidak salah meniru
sosok siapa yang ia lihat. Lebih jauh adanya kegiatan positif ini, diharapkan
teladan yang telah dicontohkan oleh motivator, dapat diaplikasikan dalam
kehidupan anak di berbagai tempat, terutama di lingkungan sekolah. Yang mana
bekal motivasi tersebut bisa mendorong anak lebih giat belajar dan meraih
prestasi terbaik sama seperti motivator yang diidolakannya.
Jika para orangtua di Tanah Air telah
melibatkan diri pada pada penyelenggaraan
pendidikan anak di era masa kini, tentunya cara tersebut akan dapat menyelamatkan
anak dari pelbagai tindakan yang menyimpang, termasuk menjadi budak jola-jola.
#SahabatKeluarga
Referensi tulisan:
https://www.klikampera.com/dua-budak-jola-jola-diamankan-pol-pp-saat-sedang-pesta-aibon-di-bundaran-air-mancur/
http://sumsel.tribunnews.com/2018/07/16/7-tersangka-begal-lebong-siarang-palembang-masih-anak-anak
http://berita.baca.co.id/13653707?origin=relative&pageId=1b87f42c-0202-4a97-88c4-f445177ed586&PageIndex=0
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/index.php?r=tpost/xview&id=3149
http://bogor.tribunnews.com/2018/02/28/fakta-6-siswa-sd-diduga-perkosa-gadis-8-tahun-di-bogor-baca-nomor-3-dijamin-ngelus-dada
http://jakarta.tribunnews.com/2018/02/28/terkuak-6-bocah-sd-yang-lecehkan-anak-gadis-diduga-sering-disuguhi-konten-porno-oleh-duda
http://latarbelakangsmackdown.blogspot.com/2012/02/latar-belakang-smack-down.html
Referensi gambar;
https://www.klikampera.com/dua-budak-jola-jola-diamankan-pol-pp-saat-sedang-pesta-aibon-di-bundaran-air-mancur/
https://inspiratorfreak.com/5-permainan-tradisional-yang-bikin-kangen-masa-kecil/
http://pramuka-satu.blogspot.com/2017/04/permainan-pramuka-terbaru-kucing-dan.html
http://www.manadopedia.com/2017/12/15/guru-dan-orang-tua-diskusi-program-belajar-siswa/
http://kidsplayoutbound.blogspot.com/2017/02/provider-outbound-anak-cikarang-bekasi.html
http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/tunongtanjong9/galeri/galeri-kegiatan-individu/
https://www.klikampera.com/dua-budak-jola-jola-diamankan-pol-pp-saat-sedang-pesta-aibon-di-bundaran-air-mancur/
http://sumsel.tribunnews.com/2018/07/16/7-tersangka-begal-lebong-siarang-palembang-masih-anak-anak
http://berita.baca.co.id/13653707?origin=relative&pageId=1b87f42c-0202-4a97-88c4-f445177ed586&PageIndex=0
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/index.php?r=tpost/xview&id=3149
http://bogor.tribunnews.com/2018/02/28/fakta-6-siswa-sd-diduga-perkosa-gadis-8-tahun-di-bogor-baca-nomor-3-dijamin-ngelus-dada
http://jakarta.tribunnews.com/2018/02/28/terkuak-6-bocah-sd-yang-lecehkan-anak-gadis-diduga-sering-disuguhi-konten-porno-oleh-duda
http://latarbelakangsmackdown.blogspot.com/2012/02/latar-belakang-smack-down.html
Referensi gambar;
https://www.klikampera.com/dua-budak-jola-jola-diamankan-pol-pp-saat-sedang-pesta-aibon-di-bundaran-air-mancur/
https://inspiratorfreak.com/5-permainan-tradisional-yang-bikin-kangen-masa-kecil/
http://pramuka-satu.blogspot.com/2017/04/permainan-pramuka-terbaru-kucing-dan.html
http://www.manadopedia.com/2017/12/15/guru-dan-orang-tua-diskusi-program-belajar-siswa/
http://kidsplayoutbound.blogspot.com/2017/02/provider-outbound-anak-cikarang-bekasi.html
http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/tunongtanjong9/galeri/galeri-kegiatan-individu/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- “ngaBLOGburit”
- Acer Indonesia
- Acer Liquid Z320.
- Berkah Ramadhan
- Biaya Umroh
- Catatan Anak Bangsa
- Cerpen
- Daftar Umroh
- emas
- Haji Umroh
- Ibadah Umroh
- Jalan-Jalan
- Jelajah Gizi
- Kearifan Lokal Palembang
- Kontes Foto
- Kontes Menulis
- Motor
- Puasa
- Ramadhan
- Shooting Iklan
- Smartphone Acer
- Travel Umroh
- Umroh Murah
- Umroh Ramadhan
- Undian
- Unilever
0 comments:
Post a Comment