Etik, Guru Muda Si Pemilik Tugas Ganda
Triani Sugih Hati, S.Pd |
Namanya Triani
Sugih Hati. Ia adalah teman semasa kecilku. Umurnya belum genap 28 tahun. Sejak kecil,
dia bercita-cita menjadi guru. Daaan, Tuhan pun kini mengabulkan keinginannya. Etik
– demikian sapaan akrabnya mengajar 4 hari dalam seminggu di sebuah SMK di desa
terpencil, tepatnya di Dusun Sungai Keli, Kec Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir.
Jarak rumah dan tempat mengajarnya jauh. Jika ditempuh dengan sepeda motor ± 2 jam. Pulang-pergi mengajar, Etik
menempuhnya dengan mengendarai sepeda motor. Hujan – panas dilalui Etik dengan
hati riang. Jalanan becek dan berlumpur sesudah hujan adalah makanan
sehari-harinya. Pernah ia terjerumus di dalam kubangan lumpur. Pernah motornya
terbalik. Pernah pula ia menabrak anak kecil. Yang lucunya, dia pernah menabrak
bebek. Si pemilik bebek marah-marah. Etik hanya bisa meminta maaf.
Jika berbicara gaji, jauh dari kata
cukup. Tapi kata Etik, meskipun jauh dari cukup, kalau kita banyak bersyukur,
maka rejeki itu akan terasa nikmat dan kita akan menjadi insan yang
berkecukupan. Jujur, kata-kata Etik membuatku terenyuh. Mulanya dia mengajar di SD, lantaran baru didirikan SMK di dusun
itu, maka kepala sekolah menarik Etik untuk mengajar di SMK. Di SMK, Etik mengajarkan
beragam mata pelajaran, mulai dari
Bahasa Inggris, kimia, dan matematika. Uniknya, background pendidikannya
adalah geografi
Supaya tidak kalah dengan SMK lain
yang ada di kabupaten bahkan kota, disamping menjadi guru, Etik pula memiliki tugas ganda di SMK. Dia didapuk menjadi pengurus kegiatan pramuka. Hasilnya? Baru seumur jagung, kegiatan pramuka yang
diasuhnya menyabet banyak juara. Hasil tersebut tentunya tidak terlepas dari
jerih payahnya menyemangati bin memotivasi anak didiknya untuk memiliki mental
pemenang.
Disamping aktif mengelola pramuka, ternyata Etik juga aktif menggerakkan anak didiknya
dengan berperan serta dalam kegiatan organisasi – salah satunya OSIS dan Pemuda
Cinta Lingkungan. Biar tetap asri dan teduh, Etik kerap mengajak muridnya untuk
kerja bakti dan menanam tetumbuhan di sekitar sekolah dan di luar sekolah. Etik
juga tidak segan menghukum anak didiknya jika ada diantara mereka yang
membuang sampah atau merokok bagi murid laki-laki.
Sejak Etik hadir di SMK tersebut,
setidaknya meski mereka sekolahnya berada di dusun dan paling selatan serta
harus menempuh jalan becek di kala hujan dan jalan berdebu di saat musim panas,
tetapi koleksi piala dan semangat belajar anak didiknya tidak kalah dengan
sekolah yang ada di kota. Tidak berlebihan jika Etik kunobatkan sebagai Kartini
masa kini.
Pasalnya di usianya yang muda, dia
masih memiliki kepekaan terhadap sesama. Apalagi sumbangsihnya terhadap dunia
pendidikan. Dia mampu membuat anak-anak yang tinggal di dusun menjadi anak yang
memiliki mental juara. Dia rela dibayar
dengan gaji yang minim. Dia rela membelah pagi dengan menempuh
jarak Kota Palembang – Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir selama kurang lebih
2 jam. Tidak lain, tujuannya ialah membagi ilmunya kepada anak-anak dengan
suka cita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- “ngaBLOGburit”
- Acer Indonesia
- Acer Liquid Z320.
- Berkah Ramadhan
- Biaya Umroh
- Catatan Anak Bangsa
- Cerpen
- Daftar Umroh
- emas
- Haji Umroh
- Ibadah Umroh
- Jalan-Jalan
- Jelajah Gizi
- Kearifan Lokal Palembang
- Kontes Foto
- Kontes Menulis
- Motor
- Puasa
- Ramadhan
- Shooting Iklan
- Smartphone Acer
- Travel Umroh
- Umroh Murah
- Umroh Ramadhan
- Undian
- Unilever
0 comments:
Post a Comment