Aku dan BB, Seperti Lem dan Perangko #XLBBQ10

Awalnya aku kurang sreg untuk menggunakan blackberry (BB). Pertama, bagiku untuk mengoperasikannya agak sulit. Kedua, pemborosan uang. Tapi, alasan-alasan tersebut akhirnya berubah ketika dari hari ke hari teman-temanku, baik di rumah maupun di organisasi memakai BB. Keinginanku untuk memiliki BB pun semakin tak terbendung.

Beranjak dari sana, akhirnya aku berusaha untuk mengganti hp jadulku dengan BB. Bagaimana pun caranya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Saat itu, ada lomba blog di kotaku dan hadiahnya uang tunai jutaan rupiah. Langsung saja aku tancap gas untuk membuat tulisan yang bakal dilombakan. Setelah selesai, gegas aku kirim. Kaget bin terkejut. Ya, itulah perasaan yang kualami pertama kali saat aku tahu namaku didaulat sebagai juara 1.


Setelah uang di tangan, lalu aku beli BB Gemini. Jujur, mulanya aku kurang paham bagaimana mengoperasikannya. Untunglah ada teman organisasiku yang lebih dulu memakai BB. Jadi, aku bisa belajar kepadanya. Lamban laun, aku pun paham bagaimana menggunakannya. 

Bingung Memilih Provider
Sebagai pengguna BB, aku harus pintar-pintar memilih provider agar kantong nggak terkuras. Bisa berabe, kalau salah pilih! Kali pertama punya BB, aku pernah menggunakan provider merek X. Murah sih murah, tetapi koneksinya nggak stabil. Baru mau buka web browsing, koneksinya lambat kayak kura-kura berjalan, bahkan lebih lambat dari kura-kura. Aku kadang jengkel sendiri. Akhirnya kuputuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan provider tersebut.

Kemudian aku mulai berganti dengan provider yang lain. Kuputuskan untuk menggunakan provider merek XXX. Awalnya sih enak. Banyak keuntungan yang kuperoleh. Tapi sayangnya, uangku habis hanya untuk sebuah langganan provider tersebut. Hikz…Hikz…Hikz..  

Sempat aku depresi untuk memilih provider. Untuk beberapa minggu aku tidak mengoperasikan BBku untuk berselancar di dunia maya (twitteran, fb-an, cari data, dll) dan BBM-an. Aku hanya menggunakan BB tersebut untuk berfoto dan merekam suara kerenku.

Hingga di suatu perkumpulan organisasi yang kuikuti, seorang teman bertanya kepadaku.
“Ham, empat hari yang lalu gue invite pin lo! Kok belum dikonfirmasi lagi?”
“Waduh, Bro… Gue lagi pusing nentuin provider untuk BB gue. Ada yang murah, tapi koneksinya nggak banget. Ada yang koneksinya kenceng, tapi paketnya nipu. Itulah alasan gue, beberapa hari ini kagak bisa BBM-an. Gue pusing cari provider yang pas untuk BB gue!”
“Hari gini masih bingung, Ham? Nggak bangeeeeet!! Coba lo pake XL. Coz provider satu itu banyak pilihan paketnya. Manapula tarikannya kenceng. Pasti lo tertarik!”
“Serius!”
“Iya!”

Setelah pulang dari perkumpulan, gue langsung buka laptop dan meluncur ke website XL. Dan benar saja. Di web tersebut, kudapati paket-paket menarik untuk blackberry.

Q, BB, dan XL
Semenjak pake provider XL untuk BB, rasanya hidupku bahagia. Seperti menemukan pacar baru saja. Bawaanya nggak mau lepas dari BB. Bagaimana tidak, koneksinya itu yang keren gila dan lancar jaya banget. Terlebih aku mengambil paket BB Full Service. Belumlah mata ini berkedip, aku sudah terhubung dengan akun twitterku. Pokoknya tiap hari selalu BBM-an mulu, cari data pake web browser yang ada, update status twitter via BB, upload foto, dan ikutan kuis di sosmed. Pokoknya keuntungan dan kelebihan paket BB Full Service amat sangat kurasakan. Sumpah, XL benar-benar membuat pekerjaan dan waktuku semakin efektif dan efisien. Tak heran, jika dari bangun tidur sampe mau tidur lagi, BB Gemini harus selalu ada di sampingku.

Sampe-sampe nyokap sering mengolokku di depan teman-temannya. “Lihat tu Ibu-ibu anakku, kalau udah pegang BB, bawaannya kagak mau lepas. Entah apa yang dipencetnya. Itu BB kayak bininya aja!”  kata nyokapku pada teman-temannya.
Teman-teman ibuku pada tertawa. Aku hanya menahan malu.



Namun begitu, aku tidak bisa melupakan atau bahkan sampe meninggalkan BB Geminiku. Pasalnya banyak sekali moment-moment bahagia aku dengannya. Sebut saja ketika ada lomba foto plus cerita di tempat wisata. Bersegera aku berpartisipasi. Kujadikan adikku sebagai modelnya. Dan kupotret adikku dengan menggunakan BB-ku. Kuupload dengan menggunakan jaringan XL yang ngebut banget. Hasilnya? Benar-benar membuatku puas. Cerita dan foto tersebut dinobatkan sebagai juara 1. Bayangkan, aku cuma mengambilnya dengan menggunakan kamera BB. Sementara, banyak peserta lain yang mengambil gambarnya dengan menggunakan kamera mahal, kamera Can*n misalnya.

Bukan hanya itu. Ketika teman dan tetanggaku ada keperluan untuk membuat dokumen, seperti kepentingan kuliah dan sekolah, mereka mendatangi rumahku. Mereka minta tolong untuk difotokan memakai BB Geminiku. Aku pun tidak keberatan. Bukankah saling tolong-menolong itu adalah sebuah perbuatan yang disenangi Tuhan?

Belakangan, aku pun memanfaatkan BB sebagai ajang promosi bisnis baruku. Kini, aku dan BB Geminiku selalu bersama. Pokoknya, kemana-mana aku selalu membawa BB. Sampe-sampe sepupuku bilang, “Ham, lo n BB lo itu, kayak lem dan perangko, bawaannya lengket mulu.” Mendengar julukan itu, aku hanya bisa tersenyum.

BB Q Nyaris Hilang
Peristiwa ini terjadi medio Februari yang lalu. Pagi itu, sehabis membeli makanan dari warung, mengambil piring di dapur, dan makan di ruang tengah, tiba-tiba sepuluh menit kemudian aku panik bukan main. BB ku hilang dari genggaman. Kusuruh adikku untuk melakukan panggilan ke nomorku. Tapi apa daya. Volumenya memang kusetting kecil. Bergegas aku kembali ke tempat orang menjual makanan. Bertanya aku kepada si penjual makanan tersebut. Namun ia bilang tidak tahu. Terus kuburu dan kuiming-imingkan akan diberi hadiah, namun si pedagang tersebut keukeuh tidak melihat BB-ku. Aku makin panik. 

Melihat aku yang panik luar biasa, seorang tetangga menyarankanku untuk bertanya ke kiayi. Kuturuti perkataannya. Tapi sayang, kiayi tersebut tidak ada di tempat. Sempat aku putus asa. Perasaan sedih menggelayuti hatiku. Lantas kuperiksa kamarku hingga akhirnya aku membongkarnya, namun masih tidak ada. Hatiku bertambah sedih.

Kali ini, kuperiksa di segala sudut rumah, namun lagi-lagi apes yang kuterima. BB tersebut tidak ditemukan. Berkali-kali kukutuk diri ini karena keteledoranku sendiri. Kenapa, suaranya kusetting kecil?, gumamku. Mataku mulai berkaca-kaca. Ibu mencoba menenangkanku.




Adikku terus mencoba menghubungi nomor XLku. Memang masuk, namun tidak ada yang mengangkat. Adikku pun menyuruh pacarnya untuk menghubungi nomorku. Ia pun bilang nomornya masih aktif, namun tidak ada yang mengangkat.

Ibu terus memberi semangat dan memotivasiku. Bersegera aku mengadu kepada-Nya. Karena lelah memikirkan BB yang tak kunjung didapat, aku tertidur. Sementara adikku meminta pertolongan kepada temannya. Kebetulan nenek teman adikku itu orang “pintar”. Sesampai di rumah, ia lalu membangunkanku.
“Kak, kata nenek si Okta, BB nya diambil orang. Rambutnya gondrong. Cowok yang mencurinya!”

Seketika hatiku kayak dipotong-potong. Jujur, aku nggak rela BB ku hilang. BB itu sudah seperti pacarku.
“Gimana kita ke kantor XL, Kak! Untung masih jam setengah tiga. Kita minta tim dari XL untuk memblokir nomor Kakak?”
“Oke, setuju.”
Ketika aku telah siap menuju kantor XL, ibu meneriaki kami.
“Ham…Ham…!”
Aku menoleh dan mendekati ibu.
“Ini BB-mu telah ibu temukan di tumpukan piring di rak piring!”
Perasaanku bercampur aduk. Entah apa yang harus kukatakan saat itu.

Rekomendasi ke Teman SMA
Minggu akhir bulan Oktober yang lalu, kakakku menikah. Kuundang semua teman SMAku dulu. Meski yang datang tidak banyak, aku tetap bersyukur. Mereka masih menyempatkan waktu untuk hadir. Sembari menunggu giliran menyalami pengantin, kudekati teman-temanku.
“Kayaknya lo gemukan deh, Ham!” kata Vais.
“Alhamdulillah, Is!” sahutku.
“Ciiieee, yang udah pake BB!” kata Melly saat melihat aku tengah memegang BB.
“Waduh Mel, BB mah udah pasaran. Lo aja, pasti kebeli,” jawabku.
“Iya sih Ham. Rencananya memang bulan November ini aku mau beli BB,” balas Melly.
“Baguslah kalau begitu. Ntar kalau lo kebingungan untuk pilih BB dan providernya, lo bisa sms gue Mel.” Kataku.
“Oke!” kata Melly.

Seminggu berlalu. Tanpa dinyana, ada sms dari Melly. Isinya menanyakan tentang bagaimana memilih BB plus providernya yang nggak nguras kantong. Akhirnya kurekomendasikan ia untuk memilih BB Gemini dan XL sebagai providernya. Daaaaaaan benar saja, Ketika tiga hari kemudian aku mampir sebentar di toko tempatnya bekerja di sebuah mall, ternyata Melly telah menggunakan BB dengan XL sebagai providernya. 

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Ngobrol Asik..

Followers