Mulailah Merawat Bumi dan Menghemat Energi dari Diri Sendiri


Selamatkan Bumi Kita!
Semakin hari, usia bumi semakin tua. Banyak penduduk bumi yang mengetahui akan hal itu, tetapi di hati mereka tidak tertanam kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam merawat dan menjaganya. Justru mereka seenaknya membuang sampah sembarangan, ada yang di sungai, di tempat umum, bahkan di tempat ibadah.

Bukan hanya itu. Banyak diantara mereka ada yang menebarkan polusi udara melalui kendaraan bermesin yang dimiliknya, menebang pohon di hutan, dan membuang zat berbahaya di kawasan perairan demi kepentingan pribadi. Belum lagi pemakaian energi dalam jumlah besar dan terbuang cuma-cuma yang dilakukan penduduk bumi yang akhirnya mengakibatkan banyak ketidakseimbangan pada bumi ini. 

Tak mengherankan dari kejadian-kejadian tersebut, timbul bencana yang tidak kita diinginkan, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa, kelaparan, keracunan, krisis energi, dan lain sebagainya. Ironisnya lagi, jika hal tersebut dilakukan secara berlarut-larut, maka tidak menutup kemungkinan – bumi ini akan musnah. Tentunya, sebelum hal yang sangat mengkhawatirkan itu benar-benar terjadi, sudah seharusnya kita sebagai penduduk bumi untuk merawat pula menjaganya. Jangan biarkan bumi tempat kita berdomisili ini rusak dan musnah akibat ulah tangan kita sendiri.

Banjir, Akibat Manusia Lalai Menjaga Bumi
(Sumber: di sini)
Untuk merawat dan menjaga bumi, memang kita tidak bisa menyuruh orang lain. Kita tidak bisa memerintah orang lain. Sementara pada kenyataannya, kita masih berpangku tangan. Mulai kini, sisingkan lengan, kita mulai dari diri sendiri untuk menjaga bumi yang kita cintai ini sehingga pada akhirnya kita dapat bertahan hidup di bumi ini untuk jangka waktu yang panjang.

5M, Caraku Menjaga dan Merawat Bumi
Sebagai generasi muda, aku sangat menyadari bahwa merawat dan menjaga bumi adalah tugas utama yang harus dilakukan. Aku tak ingin hutan yang lebat nan hijau, lautan biru yang luas, hamparan sawah yang menghijau, perlahan berubah menjadi hitam misalnya. Maka dari itu, inilah caraku menjaga dan merawat bumi agar aku bisa menghirup udara segar. Setidaknya untuk saat ini, esok, lusa, hingga akhir menutup mata.
1. Mengendarai Sepeda
Meski penggunaan sepeda motor semakin hari semakin meningkat, namun aku tetap menggunakan sepeda jika hendak pergi kemana-mana. Ke kantor pos, ke masjid, ke rumah teman, bahkan ke kantor. Berjalan kaki pun alternatif lain yang akan aku lakukan jika jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Setidaknya dengan begitu, aku telah turut berpartisipasi untuk tidak mencemari bumi dengan asap yang dihasilkan dari sisa kendaraan bermesin.

Aku dan Sepedaku
Untuk semakin meningkatkan kesadaranku mencintai bumi, aku juga kerap mengikuti ikut acara car free day, fun bike dan jalan sehat yang diadakan oleh perusahaan swasta atau negeri di kotaku. Tak jarang pula, aku mengajak keluarga besarku untuk turut berpartisipasi. Dengan demikian, hasratku untuk menyayangi bumi bukan bualan semata.

2. Mengelola sampah dengan baik
Setiap hari, volume sampah semakin bertambah. Bukan hanya di Palembang saja, tetapi di kota-kota besar yang ada di Tanah Air. Sehingga membuat pemerintah kerap kewalahan mengatasinya. Sebenarnya, pengurangan sampah dapat ditekan, yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik dan sampah non organik – sebagaimana yang sering  aku lakukan. Selain itu, untuk menekan volume sampah, aku dan keluarga besar juga menerapkan prinisip 3R. Apa itu 3R?

Pertama, Reduce yakni mengurangi pemakaian bahan-bahan yang sulit membusuk, seperti makanan ringan yang dibungkus plastik, dan lain sebagainya.

Berkaca pada prinsip di atas, makanya ketika hendak ke mana-mana, aku kerap membawa botol minuman dan kotak makanan dari rumah. Awalnya banyak teman yang mencibir. Ih Ilham kayak anak TK, Ilham pelit, Ilham ngirit banget, dan sejumlah cibiran lainnya. Tetapi kuterima cibiran tersebut dengan lapang dada. Malah saat beberapa teman mencibir, aku tetap tersenyum. Namun entah kenapa, lama-kelamaan, justru beberapa teman meniru polaku.


No Plastic Bags!
(Sumber: di sini)
Selain itu, aku selalu memberi saran pada ibu, kakak perempuanku, dan kakak ipar perempuanku kalau hendak berbelanja membawa kantong/wadah belanja sendiri ke pasar tradisional. Tentunya, cara-cara yang kami lakukan tersebut selain menekan jumlah penggunaan kantong plastik, kami telah turut mendukung gerakan go green.

Kedua, Reuse yaitu menggunakan kembali barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan.

Beranjak dari prinsip kedua, maka aku dan keluarga besar kerap membeli barang isi ulang (refill) ketimbang harus membeli baru lagi. Selain mengurangi jumlah sampah, bikin hidup makin hemat. Hehehe :)

Ketiga, Recylce ialah mendaur ulang sampah dengan cara merangkainya menjadi sebuah hasil kreasi yang menarik, seperti mengubah botol air mineral menjadi kipas, mengubah kotak biskuit menjadi tempat tisu, mengubah kaleng susu menjadi celengan yang manis, dan lain sebagainya.

Manusia diciptakan Tuhan dengan dibekali akal. Sayangnya banyak dari manusia apa-apa segalanya ingin instan. Beli kotak tisu, tinggal pergi ke swalayan. Beli pot pergi ke hypermarket. Beruntung aku tidak memiliki sikap seperti itu. Kalau ada barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan, kenapa enggak kita olah dan ubah menjadi barang yang bernilai guna! Dengan demikian, kita telah berperan dalam mengurangi jumlah sampah.

3. Menanam tanaman di depan rumah
Walaupun aku tinggal di perkotaan, namun tidak menghalangi niatku untuk merawat bumi ini dengan cara menanam tanaman di depan rumah. Meski dengan tempat yang sangat terbatas, tetapi cara tersebut memiliki manfaat yang sangat besar. Yakinlah, dengan menanam tanaman di sekitar rumah kita, mampu menangkal polusi udara yang berterbangan bebas sehingga menjadikan tempat tinggal kita semakin sehat dan terbebas dari polusi udara.


4. Melakukan kerja bakti, baik di kantor maupun di lingkungan rumah
Seperti kita ketahui bersama, melakukan kerja bakti bersama bertujuan menjaga dan merawat lingkungan supaya bersih dan indah. Lebih dari itu. Dengan melakukan kerja bakti, kita sebagai warga yang tinggal di sebuah lingkungan semakin kompak. Jalinan saudara semakin lengket. Makanya ketika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan rumah dan kantor, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Meski tubuh kotor dan sedikit menguras tenaga, tetapi aku senang. Senang karena melihat lingkungan sekitarku bertambah asri, sedap dipandang mata.

5. Memberikan sosialisasi kepada anak-anak pentingnya merawat bumi
Banyak diantara anak-anak masih saja membuang sampah sembarangan. Hal ini dilatarbelakangi kurangnya kesadaran orangtua untuk mengajarkan anaknya untuk mencintai lingkungan. Tak mau anak-anak di sekitar rumahku terkontaminasi dengan perbuatan yang bisa merusak lingkungan, maka aku berinisiatif memberikan pencerahan dan pengetahun kepada anak-anak tetangga di sekitar rumahku melalui dongeng atau bercerita.


Memberikan  Pencerahan Tentang Merawat Bumi Melalui Dongeng
Setiap seminggu sekali, aku akan mengajak anak-anak di sekitar rumahku untuk berbagi cerita. Berbagai hal akan kusampaikan pada mereka. Mulai dari mencintai kedua orangtua, berbuat baik terhadap sesama manusia hingga tentang pentingnya merawat dan menjaga bumi. Dengan cara tersebut, secara tidak langsung aku bisa mengubah pola hidup mereka yang tadinya tidak terarah perlahan semakin perlahan terarah dengan baik.

Sementara, untuk menghemat penggunaan energi yang ada di bumi, maka aku selalu seefektif dan seefisien mungkin untuk menghemat energi air, energi listrik, dan energi bahan bakar minyak. Mau tahu, apa saja yang aku lakukan dalam menghemat energi-energi tersebut? Check it out!

Menghemat Energi Air
Hemat Air
(Sumber: di sini)
Banyak di beberapa wilayah Indonesia yang kekurangan air. Sementara kita asyik menghambur-hamburkan air bin menggunakannya secara berlebihan. Air di bak dibiarkan meluber tanpa dimatikan. Bukankah Islam sangat melarang keras umatnya untuk hidup boros, termasuk boros dalam menggunakan air?  Makanya dari sekarang, hilangkan sikap boros memakai air. Terapkan dalam hidup kita untuk selalu berhemat. Hemat disini bukan bermaksud pelit. Tetapi lebih efektif dan efisien dalam hal menggunakannya.

Adapun tindakanku selama ini dalam menghemat air, yaitu mandi menggunakan shower. Mengingat mandi dengan shower lebih hemat dibanding menggunakan gayung. Di samping itu, mengisi bak mandi secara penuh setiap habis digunakan, menggunakan air bekas mandi dan mencuci untuk menyiram tanaman di pagi dan sore hari, mengambil air minum secukupnya dengan memakai gelas, mencuci sepeda dengan air bekas air cucian pakaian, mematikan keran dan shower secepatnya setelah digunakan, menadah air hujan dengan ember untuk menambah persediaan air bersih, mengurangi pencucian secara berulang-ulang, dan tentunya merawat dengan baik pipa dan peralatan saluran serta penampungan air lainnya untuk menghindari kebocoran yang akhirnya dapat merugikan diri sendiri.

Menghemat Energi Listrik
Listrik sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa listrik, rasanya rutinitas yang kita lakukan terasa hampa (ciiie… emang judul lagu). Oleh sebab itu, sebelum kita mengalami krisis listrik, ada baiknya kita menghemat penggunaan listrik sejak sekarang. Inilah caraku untuk mengantisipasi penggunaan hemat listrik:

1. Memerhatikan penggunaan perabot elektronik/gadget
Di era modern kini, kebutuhan akan barang elektronik manusia semakin kompleks. Mereka ingin mengoleksi semua barang elektronik di dalam rumahnya. Mulai dari tv, radio, ac, dvd, mesin cuci, lemari es, setrika listrik, dan sederet barang elektronik lainnya. Tetapi sayangnya, ketika televisi dinyalakan, mereka sibuk mengerjakan sesuatu hal lainnya. Inilah yang disebut dengan PEMBOROSAN ENERGI LISTRIK. Seandainya sikap jelek tersebut ada pada diri dari Anda, gegas hapus dan gantilah dengan sikap hemat.

Mencabut Kabel dari Stop Kontak
(Sumber: di sini)
Mulai detik ini, pergunakanlah perabot elektronik seperlunya saja. Ketika digunakan baru dinayalakan, sedangkan ketika tidak dibutuhkan langsung dimatikan saja. Pun dengan gadget. Ketika batrei gadget sudah penuh, maka secepatnyalah cabut charger dari stop kontak. Jangan dibiarkan berlama-lama tertancap di sana. Dengan demikian, kita telah ikut berpartisipasi dalam gerakan hemat listrik.

Di samping itu, menggunakan lampu, perabot elektronik dan barang lainnya yang lebih hemat energi dan melengkapinya dengan stop kontak untuk mematikannya merupakan tindakan efektif untuk mendorong gerakan hemat listrik selanjutnya.

2. Menerapkan Green Architectural House 
Mendesain rumah yang ramah lingkungan salah satu upaya menghemat listrik. Pada model rumah semacam ini, kita bisa menekan penggunaan energi listrik seefisien mungkin. Seperti halnya di rumahku. Di beberapa kamar tidur, almarhum ayah membuat lubang ventilasi tambahan di atas jendela sehingga membuat sirkulasi udara pada kamar semakin lancar. Dengan begitu, kami tidak lagi menggunakan kipas angin atau ac yang akhirnya aku dan keluarga bisa lebih hemat energi listrik. Dengan menerapkan desain rumah yang ramah lingkungan pula, kita bisa menata letak lampu secara optimal sehingga pemakaian energi listrik dapat ditekan.

3. Mengajak orang terdekat untuk selalu hemat listrik
Secara emosional, memang susah mengajak orang lain untuk hemat listrik. Kebanyakan orang kerap tidak terkontrol dalam menggunakan listrik. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda selayaknya memberikan pengarahan kepada orang terdekat kita untuk melakukan penghematan listrik dar hal yang terkecil, seperti menaseheti adik atau keponakan untuk mematikan lampu ketika tidur atau mencabut ponsel dari stop kontak setelah batrei telah terisi penuh. Dari sana kita telah turut menanamkan perilaku hemat energi listrik kepada orang terdekat kita. Kalau sudah begitu, mereka akan paham dengan sendirinya dan akan menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Menghemat Energi Minyak
Saat ini, cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia semakin lama pasti semakin berkurang. Sementara itu, kebutuhan dipastikan akan semakin meningkat. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kalau minyak bumi atau gas alam atau batu bara yang menjadi sumber bahan bakar minyak itu benar-benar habis? Apa yang harus dilakukan oleh penduduk bumi? Oleh sebab itu, sebelum pasokan minyak bumi dan lainnya menipis, kita sebagai manusia yang mendiami bumi harus bergerak cepat mencari alternatif lain agar pasokan bahan bakar minyak dapat terus digunakan. Atau setidaknya kita bisa menghemat dalam memakainya. Inilah caraku dalam menghemat penggunaan energi minyak;

Pertama, mengganti kompor minyak dengan kompor gas. Aku memiliki cerita unik saat kali pertama menggunakan kompor gas. Waktu itu medio 2008, aku mengusulkan ibu untuk menggunakan kompor gas saja. Maklum, selama ini kami menggunakan kompor minyak.

Menggunakan Kompor Gas Lebih Hemat
Saat kuutarakan maksudku untuk memakai kompor gas, awalnya ibu takut sekali. Beliau takut sesuatu hal yang mengkhawatirkan menimpa rumah kami. Apalagi kalau bukan kebakaran. Kujelaskan sedetail mungkin pada ibu perihal perbandingan menggunakan memasak minyak tanah dan gas.

Menggunakan Minyak Tanah
Menggunakan Gas LPG
1 liter minyak tanah = Rp 6.000,- = 2 hari masa penggunaannya
1 tabung uk 13 kg = Rp 15.000,- =  2 Minggu  masa penggunaannya




Setelah ibu memberikan izin, lalu aku membeli kompor gas plus tabungnya. Namun lucunya, ketika aku sedang memasang gas, ibu bergegas keluar dari rumah. Ibu tak mau mendekat. Aku hanya tersenyum geli. Ibu takut meledak, katanya. Tapi kini? Hmm, ibu malah keranjingan memasak menggunakan gas. Ibu juga sering merekomendasikan teman sepengajiannya untuk beralih menggunakan kompor gas saja.

Kedua, mengirit pemakaian bahan bakar minyak untuk kendaraan bermesin. Maksudnya, mengendarai kendaraan bermesin seperlunya saja, seperti pergi ke kantor dengan jarak yang jauh. Jika jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, berjalan kaki adalah pilihan yang sangat efektif untuk dilakukan. Sehingga dengan demikian, kita berperan serta dalam gerakan hemat energi minyak. Tak cuma itu saja. Secara tidak langsung, kita juga telah menghemat uang kita.

Itulah beberapa langkahku untuk merawat dan menjaga bumi serta melakukan penghematan energi yang ada di bumi ini. Semoga dengan tindakan-tindakanku tersebut di atas, dapat menjadi insprasi pembaca sekalian yang akhirnya kita sama-sama dapat melindungi bumi ini dari segala bala bencana. 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dalam rangka memperingati HUT PT Pertamina yang ke-55. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.




3 comments:

Unknown said...

Oke bangetz...!!! Jman sekarang perlu lebih banyak pemuda yang berfikiran seperti kamu.

Ilham Buchori said...

terima kasih, sist Ulfiah Praminta. Apakah kamu juga sama denganku?

dewi said...

Thx for infonya yah!
Bermanfaat banget nih

Post a Comment

Blog Archive

Ngobrol Asik..

Followers