Gebrakan Baru PT Pos Indonesia untuk Dunia Pendidikan

Ilham Buchori

Sebelum memasuki era milenium, masyarakat kita masih melakukan komunikasi jarak jauh melalui surat dengan menggunakan jasa pos. Namun kini, tradisi tersebut sudah jarang kita jumpai. Masyarakat lebih cenderung memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang sifatnya semakin praktis dan instan.

Beragam alat teknologi informasi dan komunikasi pun semakin canggih diciptakan. Sebut saja televisi, radio, telepon, dan handphone (hp). Dan yang terakhir disebut ini amat fenomenal. Kemampuannya pun tak perlu diragukan lagi. Selain bisa mengirim pesan atau gambar secepat kilat, kini si pemilik hp semakin dimanjakan dengan beragam fasilitas, antara lain mendengarkan lagu, merekam suara, menonton tv, kamera, bermain game, dan berinternet ria. Perusahaan hp pun berlomba-lomba berinovasi membuat hp dengan bentuk dan ukuran yang lebih modern.

Tak heran, jika para remaja kini lebih menggandrungi hp karena sifat dan kemudahannya. Ditambah lagi dengan fasilitas internet di dalamnya, membuat mereka semakin kecanduan berkomunikasi menggunakan alat komunikasi yang satu ini.
Mereka tak perlu berpanas-panasan pergi ke kantor pos untuk mengirimkan surat atau berlama-lama menunggu balasan surat yang telah mereka kirim. Karena sekali mengetik beberapa kata, pesan mereka secepat kilat akan terkirim. Atau mereka tinggal membuka layanan internet pada hp mereka, mereka bisa langsung mengobrol (chatting) dengan temannya di berbagai daerah bahkan belahan dunia.

Fakta di lapangan juga mengatakan bahwa anak-anak kini juga cenderung menuruti perilaku tersebut meski mereka tidak begitu menggilai. Kebanyakan dari anak-anak menggunakan hp hanya sekedar untuk bermain game. Maka dari itu, sebelum kebiasaan itu mempengaruhi anak-anak lebih jauh dan mereka tidak melupakan PT Pos Indonesia, ada baiknya PT Pos Indonesia gencar melakukan gebrakan untuk mempromosikan layanan atau produk/jasa pos ke dunia anak-anak.

Melakukan Pemilihan Duta Pos untuk anak Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP) di masing-masing kota/kabupaten merupakan kegiatan positif yang patut dilakukan oleh perusahaan pelat merah ini. Dimana, pelajar yang terpilih akan diemban tugas untuk menyosialisasikan betapa pentingnya pergi ke pos.
Tak hanya itu, mengadakan bermacam lomba untuk kategori anak-anak TK dan SD, seperti mewarnai, menggambar, melukis, menulis, dan lain sebagainya bisa menjadi pilihan promosi yang tepat. Karena kalau dilihat, banyak sekali nilai positif yang bisa diambil dari kegiatan ini, salah satunya anak-anak menjadi tahu bagaimana tata cara mengirim surat lewat pos.

Apalagi kalau sampai pihak pos menjadikan karya pemenang menggambar atau melukis sebagai kartu pos atau prangko, atau tulisan yang menang akan dibukukan dan dibagikan kepada pengunjung pos, sudah barang tentu mereka amat senang dan bangga. Mereka akan merekomendasikan kepada teman-temannya untuk membeli prangko atau kartu pos di kantor pos karena disana ada gambar hasil kreativitasnya. Pun dengan karya pemenang lomba menulis.


Jemput Bola

Di persaingan yang sengit saat ini, sudah saatnya PT Pos Indonesia bergerak cepat mengambil langkah taktis dengan melakukan inovasi atas layanannya. Jemput bola merupakan alat pemasaran yang ampuh untuk diterapkan, salah satunya jemput bola ke sekolah-sekolah dalam berbagai kegiatan, misalnya lebih intens meningkatkan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan produk/jasa pos kepada peserta didik.
Langkah ini terbilang produktif karena dengan kegiatan ini setidaknya memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peserta didik. Yang tadinya mereka belum atau sama sekali tidak mengerti, menjadi tahu seluk beluk tentang layanan atau produk/jasa pos.

Menjadi sponsor kegiatan sosial atau pameran bagi sekolah atau universitas dapat pula menjadi pertimbangan PT Pos Indonesia untuk menggencarkan kegiatan promosi. Hal ini dapat menguntungkan pihak PT Pos Indonesia karena selama pameran berlangsung, PT Pos Indonesia dapat menjelaskan secara terperinci tentang produk/jasa yang kepada peserta didik. Bukan cuma itu saja, PT Pos Indonesia dapat juga membagikan katalog, brosur, bahkan sample produk pos kepada peserta didik.

Merilis kartu pos atau prangko bergambar foto sekolah atau perguruan tinggi bisa juga menjadi alternatif bagi PT Pos Indonesia untuk mendongkrak nilai penjualan benda posnya. Hasilnya pun bisa ditebak. Pelajar atau mahasiswa yang sekolah atau perguruan tingginya dimuat sebagai kartu pos atau prangko, akan rela merogoh kocek untuk membeli benda tersebut untuk dikoleksi.

Guna menyasar segmen yang lebih luas, PT Pos Indonesia juga dapat melakukan jemput bola ke perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk melakukan hal serupa.
Semoga saja dengan melakukan gebrakan di atas, PT Pos Indonesia tidak dilupakan oleh kalangan pelajar meski kian menjamurnya alat teknologi informasi dan komunikasi di tengah masyarakat. Justru sebaliknya, mereka semakin mencintai PT Pos Indonesia.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Ngobrol Asik..

Followers