Keterkaitan Antara Kue-Kue Tradisional Khas Palembang dan Palmboom Margarine
Berbicara kuliner, Palembang bukan cuma terkenal
dengan pempek. Tetapi kota dengan ikon Jembatan Amperanya ini memiliki ragam
kue-kue tradisional yang mantap saat disantap. Walaupun terbilang kue
tradisional, keberadaannya tetap dilestarikan dan tidak kalah dengan kue modern
masa kini. Meski zaman telah berubah, kue-kue warisan kelezatan tersebut masih tetap diburu dan menjadi kue primadona kala
disajikan kepada tamu yang bertandang. Menariknya, kue-kue ini akan selalu ada
di setiap momen penting, seperti ketika hari besar keagamaan, resepsi
pernikahan, ngunting (pemotongan
rambut bayi yang baru lahir, red), lamaran, dan lain sebagainya.
Sama seperti kue tradisional nusantara lainnya,
bahan-bahan kue-kue tradisional Palembang tak terlepas dari margarine, gula
pasir, susu, dan telur. Mau tahu, apa saja kue-kue tradisional yang akan
dibahas pada kali ini? Check it out!
Kue 8 Jam
Mungkin, diantara pembaca sekalian
bertanya-tanya mengapa nama kue khas tradisional Palembang yang satu ini
bernama 8 Jam? Disebut kue 8 Jam karena proses memasaknya membutuhkan waktu 8
Jam. Kue 8 Jam tergolong kue basah yang anggon (mewah/mahal). Lantaran selain
memakan waktu yang lama dalam proses memasaknya, kue ini memerlukan bahan baku
yang cukup banyak untuk membuatnya, salah satunya margarine, telur, gula pasir,
susu, dan bahan lainnya.
Kue 8 Jam
(Sumber; kue8jam.com)
|
Dalam tradisi adat wong Palembang, kue ini merupakan santapan yang wajib dihidangkan
dalam acara istimewa, seperti hari raya, resepsi pernikahan, dan lain
sebagainya. Disamping itu, menyajikan 8 Jam pada Hari Raya Idul Fitri diyakini
oleh masyarakat Palembang sebagai bentuk penghormatan yang terbaik kepada
kerabat atau tamu yang berkunjung. Malah sebagian masyarakat Palembang mengaku,
rasanya tidaklah lengkap jika tidak menyajikan 8 Jam dalam Hari Raya Idul
Fitri.
Menariknya lagi, dalam tradisi perkawinan di
Palembang, pengantin baru berkewajiban memberi antaran kepada mertua saat
lebaran. Dan, 8 Jam adalah salah satu antaran yang paling tepat. Untuk
mengimbangi rasanya yang manis, kue 8 Jam bisa disandingkan dengan makanan khas
tradisional Palembang lainnya, seperti pempek, tekwan, dan lain-lain yang
menonjolkan rasa yang gurih. Kue ini tetap bertahan lama, apalagi dimasukkan ke
dalam lemari es. Bisa bertahan sampai satu pekan bahkan lebih.
Engkak Ketan
Kue Engkak ketan
(Sumber; Dok Pribadi)
|
Sesuai
dengan namanya, kue ini terbuat dari tepung ketan. Kue ini sangat populer dan
menjadi menu favorit di Palembang, terlebih saat hari raya tiba. Hampir
rata-rata pemilik rumah di Palembang menyediakan kue ini sebagai menu lebaran
untuk tamunya. Rasanya yang mantap,
bikin lidah ketagihan menyantapnya lagi dan lagi.
Dari beberapa
kue-kue tradisional Palembang yang sering tersedia saat lebaran, engkak ketan
adalah kue dengan takaran rasa yang pas. Tidak terlalu manis dan tidak terlalu
tawar. Paduan cita rasa ketan dan glondo (santan yang dimasak sampai mengental)
membuat tekstur engkak ketan menjadi sedikit kenyal lembut sehingga berbeda
dengan kue basah Palembang lainnya.
Bagi Anda penggila kue
tradisional, sudah menjadi keharusan untuk mencicipi kue satu ini jika
berkunjung ke Palembang. Kue ini memang dibanderol agak mahal, namun sesuai
dengan rasanya. Engkak ketan akan mudah ditemukan di toko-toko kue yang ada di
Palembang atau di Pasar Cinde. Kalaupun tidak, Anda bisa membelinya secara
online via internet. Pasalnya, saat ini toko online kuliner khas Palembang
telah tersebar di dunia maya.
Selain menu wajib saat lebaran,
engkak ketan juga sering dihidangkan ketika memperingati perayaan atau tradisi
khas Palembang, semisal acara pernikahan. Dengan menyajikan kue engkak ketan
pada tamu, merupakan sebuah simbol penghormatan terbaik dan dapat melengketkan
tali silaturahmi antar sesama, layaknya ketan yang selalu lengket.
Maksuba
Jika Anda menyempatkan diri
berkunjung ke sanak saudara yang berada di Palembang saat lebaran, ternyata
bukan cuma pempek, tekwan, dan sejenisnya yang menjadi hidangan khas. Ada juga
kue kering dan kue basah yang rasanya lumer di mulut, satu diantaranya maksuba.
Manis dan gurih! Ya, begitulah
rasa kue satu ini. Sebenarnya bahan untuk membuat kue satu ini tidak terlalu
rumit. Kita cukup menyediakan telur, margarine, susu, dan bahan lainnya. Meski
bahan yang dibutuhkan tidak terlalu rumit, namun proses mengolahnya tergolong
rumit – memerlukan ketelatenan tingkat tinggi agar kue tidak gosong.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasa dan kualitas maksuba agar tetap lezat, gurih, dan legit. Salah satunya, dalam pemilihan telur. Banyak masyarakat Palembang lebih memilih telur bebek dibanding telur ayam. Bukan cuma itu, ketika memanggang kue satu ini, wong Palembang lebih memilih panggangan tradisional semacam oven terbuat dari tanah liat. Oven ini cukup unik lantaran sumber api dinyalakan dari atas dengan menggunakan arang. |
Selain pada hari raya lebaran,
maksuba menjadi kuliner yang paling laris diburu tamu ketika ada perayaan
pernikahan, ngunting, dan beberapa
adat istiadat Palembang lainnya. Untuk membeli satu loyang maksuba, Anda harus
merogok kocek yang cukup dalam. Satu loyang maksuba dibanderol 75 ribu hingga
250 ribu. Namun begitu, Anda tidak akan kecewa karena rasa kue ini sangat
menggoda selera. Tetapi bagi Anda yang mengidap kolestrol tinggi dan diabetes,
Anda harus menjaga jarak untuk mengonsumsinya.
Pengalaman
Keluargaku dan Palmboom
Dari ketiga kue-kue tradisional yang dipaparkan
di atas, rasanya tentu tidak kalah dengan kue modern masa kini. Kualitasnya
tetap terjaga dan bikin ketagihan bagi setiap yang menyantapnya. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari segi rasa, pemilihan bahan-bahan baku sangat
menentukan. Salah satunya dalam hal pemilihan margarine. Ibuku yang kini
berusia 65 tahun selalu memakai Palmboom Margarine. Selain keberadaannya sedari
dulu, kualitasnya juga menggungguli merek margarine yang beredar di pasaran.
Jika ingat kue-kue tradisional dan Palmboom,
benakku langsung tertuju pada momen pernikahan yang dialami kakak laki-lakiku.
Guna melestarikan dan mempertahankan tradisi adat istiadat Palembang, maka pada
resepsi pernikahannya ibu menyuguhkan kue 8 jam, engkak ketan, dan maksuba ke
para tamu. Dan pastinya, margarine yang digunakan ibu adalah Palmboom. Kata
ibu, jika tidak menggunakan Palmboom, kue-kuenya berminyak dan rasanya kurang
gurih.
Palmboom Margarine, Margarine Pilhan Ibu |
Amazing! Ketika kue-kue
dihidangkan, kue tersebut langsung menjadi rebutan para tamu. Kami sebagai tuan
rumah merasa senang melihatnya. Para tamu sangat menikmati kudapan yang kami
sajikan. Kemudian, berselang 3 hari pernikahan digelar, besan ibu datang. Kami
kaget ada tujuan apa mereka datang. Ternyata oh ternyata, mereka ingin meminta
resep pembuatan ketiga kue tradisional tersebut pada ibu.
Dan tak lupa pula, ibu merekomendasikan #PalmboomCakeMargarine sebagai margarine merek terbaik kepada besan. Rupanya bukan hanya besan, teman pengajian ibu pun meminta resep pembuatan ketiga kue tersebut. Senangnyaaa!
Dan tak lupa pula, ibu merekomendasikan #PalmboomCakeMargarine sebagai margarine merek terbaik kepada besan. Rupanya bukan hanya besan, teman pengajian ibu pun meminta resep pembuatan ketiga kue tersebut. Senangnyaaa!
Kenapa
Pilih Palmboom?
Produk
Asli Indonesia
Sebagai rakyat Indonesia sudah selayaknya kita
mencintai produk buatan sendiri. Selain bertujuan meningkatkan kesadaran kita
sebagai konsumen dan ikut mempromosikan merek tersebut kepada orang sekitar,
secara tidak langsung kita ikut andil mempertahankan produk asli Indonesia di
tengah serbuan
produk-produk impor dari luar negeri. Dan, para pembaca sekalian yang gemar
berkreasi membuat kue, sudah sepatutnya memilih Palmboom sebagai margarine saat
membuat kue. Lantaran Palmboom Margarine merupakan buatan dari PT Smart Tbk. Dijamin
deh, hasilnya top!
Kualitas
Tak Diragukan Lagi
Sebagai produk yang telah ada sejak tahun 1940-an dan sudah digunakan di
Indonesia bahkan sejak zaman penjajahan Belanda, Palmboom tak pernah berdusta
soal kualitas. Harum wanginya. Terbuat dari bahan pilihan. Sisa lemaknya tidak
susah saat dibersihkan. So, apalagi? Buruan Anda beralih ke Palmboom Margarine!
Harga
Bersahabat
Di zaman serba mahal seperti ini, sebagai ibu
rumah tangga, ibuku sangat cekatan dalam mengatur keuangan belanja. Ibu selalu
mempertimbangkan soal harga dalam setiap pembelian. Tentu, ada rupa, ada harga.
Tetapi, jika kita jeli dan teliti di masa kini, sebenarnya masih ada produk yang
memiliki kualitas cap jempol, namun harganya sangat bersahabat. Salah satunya
Palmboom Margarine.
Lebih
Sehat dan Aman
Berdasarkan dari komposisinya, Palmboom Margarine terbuat dari vegetable oil, lemak tak jenuh.
Sementara kita ketahui bersama, lemak tak jenuh dapat menurunkan
kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. So,
bagi Anda penderita kolestrol tidak khawair saat mengonsumsi margarine satu
ini.
Dari ulasan di atas, sudah sangat jelas jika
Palmboom adalah merek margarine nomor wahid di Indonesia. Maka dari itu, untuk
memperoleh hasil terbaik dari pembuatan kue-kue tradisional yang telah menjadi Goodness From Heritage, tak salahnya Anda mencoba Palmboom Margarine. Hasilnya benar-benar tidak
mengecewakan. Yakinlah!
Tulisan ini diikutsertakan dalam writing competition yang diselenggarkaan oleh Pakaroti dengan mengusung tema #WarisanKelezatan #GoodnessFromHeritage dan #PalmboomCakeMargarin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- “ngaBLOGburit”
- Acer Indonesia
- Acer Liquid Z320.
- Berkah Ramadhan
- Biaya Umroh
- Catatan Anak Bangsa
- Cerpen
- Daftar Umroh
- emas
- Haji Umroh
- Ibadah Umroh
- Jalan-Jalan
- Jelajah Gizi
- Kearifan Lokal Palembang
- Kontes Foto
- Kontes Menulis
- Motor
- Puasa
- Ramadhan
- Shooting Iklan
- Smartphone Acer
- Travel Umroh
- Umroh Murah
- Umroh Ramadhan
- Undian
- Unilever
2 comments:
Waaaaah favorit mama aku banget nih engkak ketan sama maksuba. Kue khas palembang kan ya.. Palmboom juga margarine favorit di rumah, kandungannya lebih sehat ya dibanding margarin biasa..
Iya Sis, enak banget kue-kue khas Palembang. Oh sis juga pake Palmboom ya? Sama dong, sama ibuku. Benar-benar enak memang Palmboom.
Post a Comment