Pempek, Kuliner Kaya Gizi
Berkunjung ke Palembang, rasanya tak
lengkap jika tidak menikmati pempek. Ya, kuliner satu ini memang patut untuk
dikonsumsi lantaran rasanya yang lezat. Tak sulit jika Anda ingin menikmatinya,
pasalnya dari warung kaki lima hingga hotel bintang lima, kuliner satu ini
pasti tersedia di sepanjang jalan kota Palembang. Harga yang ditawarkan pun
bervariasi. Tergantung dari bentuk dan ukurannya. Namun tahukah Anda, sejarah dibalik
pembuatan pempek?
Referensi Tulisan:
Berbagai Jenis Pempek (Sumber: diambil di sini) |
Berdasarkan cerita
rakyat yang berkembang, sekitar tahun 1617 hidup seorang apek berusia 65 tahun
yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah
di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas
digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia
mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan
baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling
kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek",
maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Kini, bahan utama pempek semakin
dimodifikasi. Selain terbuat dari ikan dan tepung tapioka, ada pula pempek yang
terbuat dari bahan utama sayur-sayuran. Jenis pempek seperti ini, sangat cocok
dinikmati oleh orang-orang yang menderita diabetes atau dalam masa diet. Untuk bentuk
pempek sendiri, mungkin para pembaca sudah banyak yang tahu. Ada bentuk kapal
selam, pistel, lenjer, sang krupuk, adaan, kulit, dan sebagainya.
Saus Cuko (Sumber: diambil disini) |
Pempek semakin mantap dinikmati bersama
cuko. Dalam bahasa Palembang, cuko
bisa didefinisikan sebagai saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang terbuat
dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe
rawit tumbuk, bawang putih,
dan garam. Untuk semakin
gurih, cuko bisa ditambahkan irisan mentimun. Bagi masyarakat asli Palembang
sendiri, mengonsumsi pempek tidak menggunakan cuko rasanya tak lengkap. Ibarat pepatah
Palembang mengatakan, “cak mandi dak pake sabun.” (ibarat mandi tanpa mnggunakan
sabun).
Berbicara mengenai gizinya, bisa
dibilang pempek merupakan kuliner paling tinggi gizinya. Sebut saja karbohidrat
yang terkandung dalam tepung tapioka berfungsi sebagai sumber utama energi bagi manusia. Selain itu, karbohidrat juga
membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi
bentuk pada feses dan mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,
sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan
asam beta-hidroksi-butirat.
Ternyata kandungan gizi pempek bukan hanya sebatas
karbohidrat saja. Kandungan protein yang dihasilkan ikan, mampu membantu menjaga kekebalan tubuh dan perkembangan setiap sel dalam
tubuh. Disamping itu juga, dengan mengonsumsi ikan, dapat membantu
perkembangan motorik dan kecerdasan otak. Jadi kesimpulannya, ketika Anda
menyantap pempek, Anda telah memperoleh banyak keuntungan. Selain perut Anda
kenyang setelah menyantapnya, Anda pun secara tak langsung telah melengkapi
gizi terbaik untuk tubuh Anda.
Referensi Tulisan:
Thursday, October 25, 2012
|
Labels:
Jelajah Gizi
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- “ngaBLOGburit”
- Acer Indonesia
- Acer Liquid Z320.
- Berkah Ramadhan
- Biaya Umroh
- Catatan Anak Bangsa
- Cerpen
- Daftar Umroh
- emas
- Haji Umroh
- Ibadah Umroh
- Jalan-Jalan
- Jelajah Gizi
- Kearifan Lokal Palembang
- Kontes Foto
- Kontes Menulis
- Motor
- Puasa
- Ramadhan
- Shooting Iklan
- Smartphone Acer
- Travel Umroh
- Umroh Murah
- Umroh Ramadhan
- Undian
- Unilever
0 comments:
Post a Comment